Post by seru13 on Nov 4, 2013 21:47:02 GMT 7
Jepang memang tidak hanya maju dengan industrinya. Rupanya sistem pendidikan di Jepang sudah dirancang sedemikian rupa agar sumber daya manusianya bisa berkembang dengan baik. pendidikan dasar yang manjadi akar pendidikan selanjutnya, sangat diperhatikan dengna serius oleh Negara matahari terbit ini. buktinya wajib belajar 9 tahun diselenggrakan tanpa dipungut biaya dari orang tua murid. Bahkan pihak sekolah akan menyurati para orang tua untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah, ketika usia anak sudah masuk usia sekolah.
Hal itu bisa terjadi lantaran administrasi kependudukan di Jepang juga sudah tersusun dengan rapi. Data kependudukan satu kelurahan atau distrik terdata dengan akurat di kantor kelurahan. Selain itu, atauran di Jepang juga mengharuskan para orang tua menyekolahkan di wilayah tempat tinggal mereka. Pendidikan sebagai pondasi dasar dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, benar-benar konsisten. Hasilnya, Jepang berhasil sebagai negara Industri maju karena manusianya tangguh menghadapi persoalan hidup.
Fokus pendidikan dasar di sekolah Jepang terlihat lebih menitikberatkan pada pentingnya "moral". Moral menjadi fondasi yang ditanamkan "secara sengaja" pada anak-anak di Jepang satu mata pelajaran khusus yang mengajarkan anak tentang moral. Namun nilai moral diserap seluruh mata pelajaran dan kehidupan. Seperti sistem pendidikan dasar di Jepang yang dikenal sebagai shougakkou, pelajaran di sekolah lebih menitik beratkan penanaman nilai-nilai moral, ketimbang menjejali murid dengan materi pelajaran yang berat-berat.
Selain itu, wajib belajar 9 tahun mulai dari SD yang dijalani 6 tahun dan SMP menghabiskan 4 tahun, benar-benar dilakukan secara gratis. Seluruh biaya ditanggung pemerintah. Jika harus ada biaya, hal itu hanya untuk biaya makan siang anak di kantin sekolah atau saat rekreasi dari sekolah. Meski sekolahnya berstatus negeri, soal kualitas pendidikannya tidak meragukan. Hal itu karena kurikulum sekolah, sarana dan prasarana maupun tenaga pengajar, benar-benar dijaga agar sesuai standar yang sudah ditetapkan pemerintah. Akibatnya, mutu pendidikan wajib belajar 9 tahun, dimana-mana sama semua. Tidak ada istilah mutu lulusan sekolah pinggiran, kalah bersaing dengna mutu lulusan sekolah kota besar.
Wajib sekolah berlaku bagi anak usia 6 sampai 15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak berskolah di SD pada usia 6 tahun sampai 12 tahun, lalu SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat cuma-cuma bagi semua anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan di luar sekolah, piknik dan makan siang di sekolah harus membayar sendiri. Namun bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu mendapat bantuan khusus dari pemerintah pusat dan daerah.
Disamping itu ada juga bantuan untuk kebutuhan belajar, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Seorang anaka yang telah tamat SD diwajibkan melanjutkan pendidikannya kejenjang SMP. Dengan demikian, sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun; 6 tahun di SD dna 3 tahun di SMP. Hampir semua siswa di Jepang belajar bahasa inggris sejak tahun pertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa Jepang, Ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani dan pendidikan kesejahteraan keluarga.
Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainana setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda. Berikut ini beberapa Fakta Sekolah di Jepang;
Tahun ajaran dimulai bulan April-Maret tahun berikutnya, terjadi untuk semua jenjang SD-PT.
Biaya sekolah SD-SMP Gratis.
Waktu sekolah menggunakan sistem Caturwulan dan Agustus-September libur musim panas selama 40 hari.
Bulan September masuk 5 kali dalam seminggu.
Wajib belajar mulai usia 6 tahun sampai 15 tahun (SD-SMP). Orangtua kedapatan tidak sekolahkan anak, mendapat hukuman.
Semua Siswa niak kelas, sehingga setiap tingkatan selalu terisi murid sebaya.
Tidak ada kelas khusus, kelas unggulan atau kelas akselerasi murid-murid pintar.
Siswa pintar Ilmu Sains dan Teknologi saja yang bisa masuk Perguruan Tinggi lebih cepat.
Kurikulum diperbarui 10 tahun sekali mengikuti perkembangan teknologi.
Guru evaluasi siswa, dan siswa juga evaluasi guru demi manfaat pelajaran yang lebih baik.
Tidak ada sekolah standar Nasional atau RSBI.
Siswa dilarang keras menggunakan kendaraan motor sendiri ke sekolah.
Bangunan gedung sekolah dibuat modern, megah dan megah, komplit dengang gedung olahraga, kolam renang dan lapangan yang luas.
Murid piket wajib bersihkan sekolah sebelum pulang ke rumah usai jam pelajaran.
Jam belajar di sekolah mulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.
Siswa yang terlambat, wajib bikin surat pernyataan tidak terlambat lagi.
Ada tiga jenis SMA, yakni full time, part time dan SMA tertulis atau terbuka.
Ada 7 Jurusan di SMA: Jurusan Umum, pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan.
Penilaian kelulusan SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tapi akumulasi dari nilai tes sehari-hari, ekstrakurikuler, mid test dan final test.
Universitas dan Junior college memilih mahasiswa dari hasil tes masuk serta hasil perserta belajar dari SMA.