Post by seru13 on Jul 28, 2013 22:17:53 GMT 7
Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Salim Alatas, mengecam tindakan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang mengancam menggusur para pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Salim juga membantah jika terdapat preman di wilayah Tanah Abang yang membekingi para PKL.
“Saya ini lahir 1969 di Tanah Abang. Saya putra asli Tanah Abang. Enggak ada preman di sini. Harusnya Ahok lebih memilih menggusur para pekerja seks komersial (PSK) yang ada di Bongkaran daripada urus PKL,” kata Salim kepada Okezone, Sabtu (27/7/2013).
Habib Selon -sapaan Habib Salim Alatas- menegaskan seharusnya mantan Bupati Belitung Timur itu mencari solusi atas PSK yang berkeliaran daripada menggusur PKL. Salim mengungkapkan aktivitas para PSK tersebut letaknya justru tidak jauh dari kantor pemerintahan, namun belum ada tindakan.
“Di sana banyak PSK yang berkeliaran. Bahkan saat bulan puasa seperti sekarang. Kalau kami yang sweepingnanti kami malah dikira anarkis. Kita tunggu aksi pemerintah selama Ramadan ini, jika tidak segera bergerak maka kami yang akan bergerak,” terangnya.
Lebih lanjut, Habib Selon menilai seharusnya Ahok lebih bisa menghargai para PKL karena mereka mencari nafkah dengan cara halal. Menurutnya, membludaknya PKL hingga memenuhi badan jalan juga hanya terjadi saat Ramadan saja.
“Mereka mencari nafkah halal sekali selama Ramadan saja. Namun begitu, mobil juga masih bisa melintas. Biarlah mereka mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya,” ujarnya.
Salim juga menilai, Ahok bersikap berlebihan karena mengancam mengusir tanpa musyawarah terlebih dahulu. Seharusnya, kata Salim, Ahok duduk bersama dengan para PKL untuk mencari titik temu sebelum mengeluarkan pernyataan menggusur.
“Ahok ini terlalu lebay, terlalu alay. Main gusur saja. Mestinya dia dududk bareng dulu dengan PKL, ngobrol, hingga ditemukan solusi. Bukan asal main gusur aja. FPI akan terus memantau jika penggusuran itu benar-benar dilakukan,” tegasnya.
Seperti diberitakan, penataan pasar Tanah Abang terus menuai polemik. Para pedagang kaki kima menolak dipindahkan ke Blok G Tanah Abang lantaran mereka menganggap lokasi tersebut tidak strategis untuk berjualan dan jauh dari pembeli.
Sumber : okezone.com
Sumber : okezone.com